Hi đź‘‹, kali ini kita akan bahas tentang bagaimana kamu bisa bikin penawaran yang menggoda untuk bisnismu, dengan memanfaatkan perilaku manusia. Yuk, simak beberapa poin menarik yang bisa kamu gunakan!

1. Kelangkaan

Kenapa?: Orang cenderung lebih menghargai barang yang dianggap langka.
Caranya: Gunakan frasa kayak “Penawaran terbatas!” atau “Cuma ada beberapa saja!” untuk bikin orang merasa harus buru-buru.

2. Timbal Balik

Kenapa?: Kalau orang dapat sesuatu secara gratis, biasanya mereka merasa berutang budi.
Caranya: Tawarkan trial gratis, sample, atau resource bermanfaat (misalnya ebook atau webinar) untuk menarik perhatian dan mendorong orang untuk mencoba produkmu.

3. Bukti Sosial

Kenapa?: Orang suka ngeliat apa yang orang lain lakukan sebagai panduan.
Caranya: Tampilkan testimonial, review, atau studi kasus dari pengguna yang udah sukses pakai produkmu. Bikin orang mau ikut serta!

4. Otoritas

Kenapa?: Orang lebih percaya sama yang dianggap ahli.
Caranya: Kerjasama dengan influencer atau expert di bidangnya untuk endorse produkmu, atau bagikan konten yang bikin kamu terlihat sebagai ahli.

5. Konsistensi

Kenapa?: Begitu orang udah berkomitmen, biasanya mereka cenderung akan tetap pada komitmen itu.
Caranya: Ajak orang untuk melakukan komitmen kecil, misalnya mendaftar newsletter. Ini bisa bikin mereka lebih siap buat berkomitmen lebih besar nanti.

6. Efek Penyajian

Kenapa?: Cara kamu menyajikan informasi bisa bikin keputusan orang berubah.
Caranya: Sajikan penawaranmu dengan cara yang menarik, fokus pada manfaat daripada hanya fitur. Misalnya, “Hemat 30%” lebih bikin orang tertarik dibanding “Biaya sekian”.

7. Anchoring (Penyandaran)

Kenapa?: Informasi pertama yang disampaikan bisa ngefek banget ke keputusan.
Caranya: Tampilkan pilihan yang lebih mahal terlebih dahulu sehingga penawaran utama kamu jadi terlihat lebih menarik.

8. Ketakutan Kehilangan (Loss Aversion)

Kenapa?: Orang lebih takut kehilangan daripada mendapatkan.
Caranya: Soroti apa yang bisa hilang jika mereka tidak ambil tindakan, misal “Jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan diskon!”

9. Personalisasi

Kenapa?: Pengalaman yang disesuaikan lebih nempel di hati.
Caranya: Gunakan data untuk bikin penawaran yang pas menurut perilaku atau preferensi pengguna. Misalnya, kasih rekomendasi produk yang sesuai dengan minat mereka.

10. Ketakutan Akan Ketinggalan (FOMO)

Kenapa?: Orang termotivasi untuk cepat bertindak biar tidak ketinggalan.
Caranya: Gunakan countdown timer, tawarkan keanggotaan eksklusif, atau tunjukkan bahwa penawaran hanya berlaku untuk waktu terbatas.

11. Daya Tarik Emosional

Kenapa?: Keputusan sering kali didasari perasaan.
Caranya: Hubungkan penawaranmu dengan emosi positif seperti kebahagiaan atau rasa aman. Tunjukkan bagaimana produkmu bisa bikin hidup lebih baik.

12. Kenyamanan

Kenapa?: Orang suka hal yang gampang dan tidak ribet.
Caranya: Permudah proses pembelian, navigasi website yang gampang, dan sediakan banyak opsi pembayaran supaya tidak bikin orang ribet.

13. Komunitas dan Keterikatan

Kenapa?: Orang suka merasa menjadi bagian dari kelompok.
Caranya: Buat penawaran yang memberi akses ke komunitas eksklusif, forum, atau grup yang bisa bikin orang merasa terhubung.

14. Ekspektasi Nilai

Kenapa?: Orang punya ekspektasi tentang nilai dari penawaran.
Caranya: Jelas-jelas katakan nilai dan manfaat dari penawaranmu, bahkan berusaha lebih untuk melebihi harapan mereka.

15. Kesederhanaan

Kenapa?: Penawaran yang rumit bisa bikin orang bingung dan ragu.
Caranya: Pastikan penawaranmu mudah dipahami, biar pelanggan gak bingung tentang apa yang mereka dapatkan.

Tips Praktis

  • Uji Coba: Cobalah A/B testing untuk tahu elemen mana yang paling menarik bagi audiensmu.
  • Dapatkan Umpan Balik: Minta pendapat pengguna untuk terus memperbaiki penawaranmu.
  • Fleksibel: Siap-siap buat menyesuaikan penawaran sesuai dengan perubahan perilaku konsumen.

Dengan membangun penawaran yang memanfaatkan prinsip-prinsip perilaku manusia ini, kamu bisa bikin penawaranmu lebih menggiurkan dan pastinya meningkatkan penjualan. Selamat mencoba, ya!

Author

Software Engineering Manager, Software Engineer, Chatbot Developer, Natural Language Processing Enthusiast, JAMStack Enthusiast.

Write A Comment