Pasar Modal Syariah adalah seluruh kegiatan di pasar modal yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip islam. Pasar modal syariah Indonesia merupakan bagian dari industri keuangan syariah yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), khususnya direktorat pasar modal syariah. [idxislamic.idx.co.id]

Era kebangkitan pasar modal syariah Indonesia dimulai pada tahun 2011 dimana pada saat itu banyak gebrakan inovasi diluncurkan ke pasar diantaranya Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Fatwa DSN MUI Nomor 80 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Di Pasar Reguler Bursa Efek, serta Sharia Online Trading System (SOTS). SOTS adalah sistem pertama di dunia yang dikembangkan untuk memudahkan investor syariah dalam melakukan transaksi saham sesuai prinsip islam. [sumber]

Struktur Pasar Modal

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pasar modal, silahkan download presentasi dari Sekolah Pasar Modal berikut ini:

Saran Untuk Pemula

  1. Memahami ekosistem pasar modal syariah di Indonesia
  2. Mengetahui dasar hukum / fatwa MUI terkait ke halalan pasar modal syariah
  3. Mengetahui istilah-istilah dalam pasar modal Indonesia
  4. Mengetahui perilaku atau aktivitas yang menimbulkan gharar ketika bertransaksi jual beli di pasar modal syariah
  5. Menentukan tujuan trading atau investasi dan membuat roadmap secara bertahap
  6. Menentukan peran, menjadi trader atau investor. Karena masing-masing memiliki cara yang berbeda untuk mencapai tujuan
  7. Memahami psikologi trading atau investasi
  8. Menguasai analisa fundamental dan teknikal
  9. Mengevaluasi aktifitas-aktifitas yang dilakukan di pasar modal syariah

Teknis Transaksi Jual-Beli

Prinsip dalam pasar modal syariah salah satunya adalah jual-beli. Yang kita beli adalah lembar saham dari suatu perusahaan. Sering disebutkan, jika kita membeli lembar saham suatu perusahaan, maka secara tidak langsung kita juga telah menjadi bagian pemilik dari perusahaan tersebut.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan ketika ingin membeli suatu saham, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. What to Buy?
    Saham dari perusahaan apa yang mau kita beli?
    Gunakan analisa fundamental untuk mendukung keputusan. Dengan analisa fundamental kita bisa mengetahui kondisi suatu perusahaan itu baik atau tidak untuk jangka pendek, menengah maupun panjang
  2. Why do you buy?
    Kenapa kita harus beli saham perusahaan tersebut?
    Gunakan analisa fundamental untuk mendukung keputusan ditambah dengan analisa secara mendalam terhadap personal atau profil direksi yang mengelola perusahaan. Bisa jadi kita cenderung melihat sosok dibalik kesuksesan perusahaannya dengan rekam jejak yang baik
  3. When to buy?
    Kapan kita harus beli sahamnya?
  4. When to sell?
    Kapan kita harus jual sahamnya?
  5. When to hold?
    Kapan kita harus bersabar untuk tidak membeli atau menjual saham?

Photo by Mathieu Stern on Unsplash

Author

Engineering Manager, Software Engineer, Chatbot Developer, Natural Language Processing Enthusiast, JAMStack Enthusiast.

1 Comment

Write A Comment