Ada orang yang senang menjadi pusat perhatian.
Ada orang yang senang memperhatikan dari balik layar.
Ada orang yang senang berdiam diri.
Ada orang yang senang berbicara.
Ada orang yang senang bercanda.
Apapun itu, karakter manusia sangatlah beragam.
Dari apa yang saya alami, lihat atau dengar.
Mereka semua ingin membuat dampak yang baik dan luas.
Namun terkadang mereka lupa bahwa membuat dampak itu bisa jadi hal yang sederhana, sesuatu yang fundamental.
Terkadang juga mereka lupa untuk bahagia, membahagiakan diri sendiri saja belum sempat, tapi berpikiran untuk membuat dampak yang besar dan luas.
Coba pikirkan sejenak, apa “first principle” dari making an impact ?
Menurut saya “first principle” dari making an impact / membuat dampak adalah menjadi manusia yang bermanfaat. Sederhananya lagi, mudahkanlah urusan orang lain, membantu mengurangi beban orang lain.
Sekarang bayangkan, apapun profesi kamu.
Jika kamu seorang karyawan di perusahaan yang bisnisnya lurus, baik.
Perusahaan tersebut memberikan kamu gaji.
Lalu kamu melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin.
Ketika kamu melakukan pekerjaan kamu dengan sebaik mungkin, secara tidak langsung kamu telah memudahkan urusan orang lain yang bergantung dengan hasil pekerjaan kamu.
Dan pada saat itulah kamu sudah “making an impact”, terlepas dari besar atau kecil dampaknya bergantung dari usaha dan kemampuan kamu.
Lalu bayangkan, gaji yang kamu dapat, digunakan untuk berinvestasi kepada dirimu sendiri, memberikan sedikit penghargaan kepada dirimu sendiri. Lalu ada yang diberikan kepada ayah, ibu, keluarga, saudara, sahabat dan banyak orang lainnya.
Dan pada saat itu juga kamu telah “making an impact”.
Berbahagialah jika itu sudah bisa kamu lakukan.
Jadi, tidak selalu “making an impact” itu harus menjadi terkenal, going global, menciptakan penemuan mutakhir, dan hal besar lainnya. Sekalipun tidak ada salahnya juga memiliki mimpi besar, selama kamu bisa mencapainya dengan realistis.
Photo by Sonika Agarwal on Unsplash